bait alfiyah tentang pemuda
Listpencarian download link video mp4 dan lagu mp3 kata kata tentang alfiyah update terbaru . Free ongkir & bisa cod. Pelet alfiyah, kata kata cinta dalam kitab imriti, bait alfiyah tentang nikah, bait alfiyah tentang pemuda, bait alfiyah tentang jodoh, . Stop looking for reasons why you are poor. Berikut ini adalah beberapa bait di nadhom
JamakMuannats Salim dalam Kitab Alfiyah Ibnu Malik. Penjelasan Bait Alfiyah Mengenai Mulhaq Jamak Muannats Salim. Bait وَمَا بِتَا وَأَلِفٍ قَدْ جُمِعَا * يُكْسَرُ فِي الجَرِّ وَفِي النَّصْبِ مَعَا. Bait كَذَا أُولَاتُ وَالَّذِي اْسْمًا قَدْ
Olehkarena itu, kali ini redaksi mengulas kitab Imriti dan terjemahannya Bahasa Indonesia sesuai yang dikutip full dari blog emydamayantiquerss.wordpress.com. Tentu akan berbeda kitab Imriti dan terjemahannya dengan kitab Shorof, Bulughul Marom, Alfiyah, Safinatun Naja dan lainnya. Silakan lihat atau download Nadhom Imriti
9 SHARAF dengan kitab Alfiyah Ibn Malik tentang pengembangan dan pendalaman Ilmu Sharaf, seperti hafalan bait Alfiyah yang terkait dengan Ilmu Sharaf dan kandungannya. 9 10) SEJARAH ISLAM dengan kitab Khulasah Nur al-Yaqin Jilid 2 dan 3 tentang pengenalan sejarah Khulafa ar-Rasyidin, seperti sejarah Abu Bakar Ash-Shiddieq, dan lainnya.
Puisiberantai tentang santri. Semangatku dan jiwaku selalu ada disampingmu. Silakan berkunjung, boleh juga saling tukar link di blog saya. Termasuk juga puisi berantai yang dimainkan oleh beberapa orang. Duta terlihat sedang pakai sepatu. Alfiyah ibnu malik yang ku kira hanya bait. Puisi berantai 3 orang ke 3.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. LumajangNetwork- Ayat Alquran kata identik dengan pemuda adalah fatā dengan berbagai macam bentuk derivasinya yang disebut 9 kali. Pemuda dalam Alquran terulang dengan 9 ayat dengan rincian dalam bentuk fatā QS. Yūsuf [12] 30, al-Kahfi [18] 60 dan 62, al-Anbiyā’ [21] 60. Ayat tentang pemuda di Alquran dengan kata fatayāni/bentuk tasniyah QS. Yūsuf [12] 36, al-fityatu QS. al-Kahfi [18] 13, fityān QS. Yūsuf [12] 62, dan fatayāt/pemudi QS. al-Nisā’ [4] 25 Baca Juga Pemkab Lumajang Buka Pendaftaran Calon Pemuda Pelopor, Maksimal 30 Tahun, Daftar Segera Berikut 9 ayat Alquran tentang pemuda disadur dari jurnal ilmiah Muhammad Anshari, Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga 1. Surat Yusuf ayat 30 Ayat ini menjelaskan daya tarik pemuda bahkan terhadap wanita yang sudah bersuami. Dalam surat tersebut digambarkan sosok pemuda bernama Yūsuf yang beriman, adil, penyabar, kasih sayang, hormat kepada orang tua, tidak pendendam, bertakwa kepada Allah, dermawan, dan pemaaf yang perlu dicontoh pemuda hari ini. وَقَالَ نِسْوَةٌ فِى ٱلْمَدِينَةِ ٱمْرَأَتُ ٱلْعَزِيزِ تُرَٰوِدُ فَتَىٰهَا عَن نَّفْسِهِۦ ۖ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّا ۖ إِنَّا لَنَرَىٰهَا فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ wa qāla niswatun fil-madīnatimra`atul-azīzi turāwidu fatāhā an nafsih, qad syagafahā ḥubbā, innā lanarāhā fī ḍalālim mubīn Dan wanita-wanita di kota berkata “Isteri Al Aziz menggoda pemudanya untuk menundukkan dirinya kepadanya, sesungguhnya cintanya kepada pemudanya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata”. Baca Juga Hadits Tentang Pemuda dan Anjuran Puasa Bagi Pemuda Jomblo 2-4. Surat Al Kahfi ayat 60-62 Ayat ini menjelaskan pemuda yang mendampingi Nabi Musa dalam perintah Allah yang akhirnya bertemu Nabi Khidir, namun pemuda tersebut tidak ikut ketika peristiwa dengan Nabi Khidir. Terkini
Tuban Bicara - Siapa yang tidak menengal dengan Kitab Al-Fiyah Ibnu Malik, tentu diantara kalian banyak yang mengetahui, apalagi yang pernah belajar di Pondok Pesantren. Dalam pandangan para Ulama’ mengakui Alfiyah Ibnu Malik merupakan karya yang terbaik dan teringkas bahkan terunggul dibidang ilmu nahwu. Deretan bait ilmu nahwu yang dia lantunkan, apabila dicermati terdapat kandungan kalam-kalam yang penuh hikmah, falsafah dan nasehat yang mampu menyentuh ruh atau jiwa hingga mendasara kedalam kalbu. Imam Ghozali berpendapat bahwa Alfiyah Ibnu Malik bukan merupakan kitab yang berisi fan ilmu agama. Alfiyah akan menjadi kitab fan ilmu agama apabila digunakan sebagai alat untuk membaca kitab-kitab agama, apabila tidak, maka kitab Alfiyah Ibnu Malik berisi beberapa fan ke-ilmu-an. Baca Juga Karya Puisi Nizar Qabbani Penyair dari Arab Tulisan ini mencoba mengupas makna yang tersirat dari bai-bait syair Alfiyah Ibnu Malik yang didalamnya terdapat arti kiasan berupa kalam hikmah, falsafah dan nasehat kehidupan................................................................................. وَكُلُّ حَرْفٍ مُسْتَحِقُّ لِلْبِنَا وَاْلأَصْلُ فِى الْـمَبْنِى أَنْ يُسَكَّنَ “Setiap individu hendaklah memilikijiwa yang kokoh, berpegang teguh pada pada hakekatnya keteguhan seseorang tergantung pada keistiqomahan hati, karena banyak plin-plan merupakan ciri konyol” كَالْيَاءِ وَالْكَافِ مِنِ ابْنِى أَكْرَمَكَ وَالْيَاءِ وَالْهَا مِنْ سَلِيْهِ مَا مَلَكَ “Jadilah istri yang menerima adanya keadaan suami, mintalah yang ia miliki, dan didiklah anakmu sopan santun serta budi pekerti yang mulia, niscaya anakmu akan memuliakan dirimu” Baca Juga Karya Puisi Sujiwo Tejo Lautan Tangis
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bait Al-Fiyah dan HikmahnyaDalam mengembangkan wawasan berbahasa Arab, amat diperlukan buku yang menitikberatkan pada kajian kebahasaan. Salah satu buku atau kitab yang menjadi referensi utama bagi pelajar dalam mengembangkan wawasan berbahasa Arab adalah al-Fiyah ibnu fenomenal karangan imam Malik ini memang sangat cocok untuk digunakan oleh para pelajar yang ingin menguasai gramatika bahasa Arab. Selain isinya bait yang ringkas dan padat, kitab ini memiliki sejarah yang unik ketika masih dalam proses penyusunannya. Hal itu bisa kita lihat dari ketidak sesuaian judul dengan jumlah baitnya, judul sya'ir imam Malik ini diberi nama "al-Fiyyah" yang berarti "seribu bait" sedangkan baitnya berjumlah seribu dua. Ketidaksesuaian judul dengan jumlah bait ini sangat menarik untuk dikaji dan ditela'ah melalui kitab-kitab sejarah atau biografi yang memuat sejarah kehidupan imam Malik. Namun tulisan ini tidak akan menjelaskan tentang hal tersebut, tulisan ini mencoba menguraikan dua hikmah dari sekian banyak hikmah kehidupan yang terdapat dalam al-Fiyyah ibnu pembaca atau kawan-kawan yang sedang mencari pasangan hidup, mungkin salah satu bait al-Fiyyah ini bisa membantu atau bisa menjadi solusi dalam mencari pasangan masih bisa memilih tidak dalam keadaan terpaksa, jangan gunakan dhamir munfasilJika masih memungkinkan, maka harus menggunakan dhamir muttasil Dhamir munfasil adalah dhamir yang terpisah dengan 'amilnya sedangkan dhamir muttasil adalah dhamir yang tidak terpisah dengan 'amilnya. Contohnya ketika kita ingin mengtakan, "saya telah menolongmu". Maka tidak boleh kita mengatakan , kita harus mengatakan .Adapun hikmah yang terkandung dalam syair bait "Jika masih bisa memilih tidak dalam keadaan terpaksa, jangan gunakan dhamir munfasil. Jika masih memungkinkan, maka harus menggunakan dhamir muttasil" bagi orang yang sedang mencari atau memilih pasangan hidup adalah Jika masih bisa memilih dan tidak dalam keadaan terpaksa jangan mencari atau memilih pasangan hidup yang jauh, cobalah untuk mencari pasangan hidup yang dimaksud dengan dekat di sini tidak hanya terbatas pada dekat secara geografis, tapi juga berlaku untuk dekat secara hubungan kekeluargaan, kekerabatan, atau dekat secara sosiologis. 1 2 Lihat Filsafat Selengkapnya
HADITS-HADITS YANG BERKAITAN DENGAN PEMUDAKarena tema pembicaraan kali ini berkaitan dengan pemuda, maka kami menyebutkan beberapa hadits yang berkaitan dengan pemuda atau didalamnya ada penyebutan lafazh pemuda, baik dalam kontek pujian kepada para pemuda, ataupun bimbingan kepada mereka agar tidak tertipu dengan masa muda. Diantara hadits berikut ada juga yang menunjukkan peran para pemuda dalam membela dan mempertahankan Islam dari serangan para musuh. Diantara hadits-hadits tersebut adalahHadits Pertama Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaيَعْجَبُ رَبُّكَ مِنْ شَابٍّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌRabbmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shobwah[1] [HR. Ahmad]Shabwah adalah kecondongan untuk menyimpang dari Kedua Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaالْحَسَنُ وَالْحُسَيْنُ سَيِّدَا شَبَابِ أَهْلِ الْجنَّةHasan dan Husain c adalah tokoh pemuda penduduk surga[2] [HR. At-Tirmidzi]Hadits Ketiga Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaسَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ إِمَامٌ عَادِلٌ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ فِي خَلَاءٍ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسْجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ إِلَى نَفْسِهَا قَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا صَنَعَتْ يَمِينُهُAda tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allâh dibawah naungan Arsynya pada hari tidak ada naungan selain naungan Allâh Azza wa Jalla yaitu imam yang adil; Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allâh Azza wa Jalla ; Seorang laki-laki yang mengingat Allâh dalam kesunyian kesendirian kemudian dia menangis karena takut kepada adzab Allâh; Seorang laki-laki yang hatinya selalu bergantung dengan masjid-masjid Allâh; Dua orang yang saling mencintai, mereka berkumpul dan berpisah karena Allâh Azza wa Jalla ; Dan seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang permpuan yang memilki kedudukan dan cantik akan tetapi dia menolak dan berkata, Sesungguhnya aku taku kepada Allâh.’ Dan seorang laki-laki yang bersedekah dengan sesuatu yang ia sembunyikan, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya. [HR. Al-Bukhâri dan Muslim][3]Hadits Keempat Dikatakan kepada penghuni surgaوَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشِبُّوا فَلَا تَهْرَمُوا أَبَدًاSesungguhnya kalian akan terus-menerus muda dan tidak akan pernah menua selamanya[4] [HR. Muslim]Hadits Kelimaقَالَ أَبُو بَكْرٍ –وَعِنْدَهُ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ- لِزَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ إِنَّكَ رَجُلٌ شَابٌّ عَاقِلٌ لاَنَتَّهِمُكَ، وَقَدْ كُنْتَ تَكْتُبُ الْوَحْيَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَتَتَبَّعِ الْقُرْآنَ فَاجْمَعْهُAbu Bakr Radhiyallahu anhu mengatakan kepada Zaid bin Tsâbit saat itu Umar bin al-Khatthab Radhiyallahu anhu berada diantara mereka, “Sesungguhnya kamu laki-laki yang masih muda, cerdas dan kami tidak menuduhmu berbuat dusta, kamu dahulu menulis wahyu untuk Rasûlullâh, maka sekarang telitilah al-Qur’an itu dan kumpulkanlah ia [HR. Al-Bukhâri][5]Hadits Keenamدَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رَجُلٍ وَهُوَ فِي الْمَوْتِ، فَقَالَ كَيْفَ تَجِدُكَ؟» قَالَ أَرْجُو اللَّهَ وَأَخَافُ ذُنُوبِي، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَجْتَمِعَانِ فِي قَلْبِ عَبْدٍ فِي مِثْلِ هَذَا الْمَوْطِنِ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ الَّذِي يَرْجُو وَأَمَّنَهُ الَّذِي يَخَافُRasulullah mendatangi seorang pemuda yang dalam keadaan sekarat, Rasullah berkata padanya bagaimana keadaanmu? Saya berharap kepada Allâh Ya Rasulullah, dan aku takut akan dosa-sosaku, kemudian Rasulullah bersabda tidaklah roja’ pengharapan dan khauf rasa takut berkumpul dalam hati seorang hamba disaat seperti ini, kecuali Allâh akan memberikan kepadanya apa yang dia harapkan, dan akan melindunginya dari segala hal yang dia takutkan-[6] [HR Ibnu Majah]Hadits Ketujuhعَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ كُنَّا نَغْزُوْ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ شَبَابٌDari Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu berkata, “Kami ikut berperang bersama Rasûlullâh padahal saat itu kami masih muda [HR. Ahmad] [7]Hadits Kedelapanعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ شَبَابٌ مِنَ الْأَنْصَارِ سَبْعِينَ رَجُلًا يُقَالُ لَهُمْ الْقُرَّاءُ يَكُونُونَ فِي الْمَسْجِدِ فَإِذَا أَمْسَوْا انْتَحَوْا نَاحِيَةً مِنَ الْمَدِينَةِ، فَيَتَدَارَسُونَ وَيُصَلُّونَ يَحْسِبُ أَهْلُوهُمْ أَنَّهُمْ فِي الْمَسْجِدِ، وَيَحْسِبُ أَهْلُ الْمَسْجِدِ أَنَّهُمْ في أَهْلِيهِمْ، حَتَّى إِذَا كَانُوا فِي وَجْهِ الصُّبْحِ اسْتَعْذَبُوا مِنَ الْمَاءِ، وَاحْتَطَبُوا مِنَ الْحَطَبِ، فَجَاءُوا بِهِ فَأَسْنَدُوهُ إِلَى حُجْرَةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَبَعَثَهُمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَمِيعًا، فَأُصِيبُوا يَوْمَ بِئْرِ مَعُونَةَ، فَدَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى قَتَلَتِهِمْ خَمْسَةَ عَشَرَ يَوْمًا فِي صَلَاةِ الْغَدَاةِDari Anas bin Mâlik Radhiyallahu nanhu , beliau mengatakan bahwa ada 70 pemuda dari kalangan Anshâr yang digelari al-Qurrâ’ para pembaca al-Qur’ân. Mereka biasa tinggal di masjid Nabawi. Tatkala petang menjelang mereka keluar kepinggiran kota Madinah, lalu mereka belajar bersama dan mendirikan shalat. Keluarga mereka menyangka mereka sedang berada di masjid, sementara orang-orang di masjid menyangka mereka pulang menemui keluarga mereka. Ketika mendekati waktu Shubuh mereka mencari air lalu mencari kayu bakar yang mereka bawa dan sandarkan di dinding kamar Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam [HR. Ahmad] [8] Dengan hasil penjualan kayu-kayu tersebut, mereka membelikan makanan buat para penghuni shuffah. Penghuni shuffah adalah orang-orang fakir yang hijrah ke Madinah sedangkan mereka tidak memiliki keluarga ataupun kerabat di Madinah, hingga mereka tinggal di shuffah di dekat masjid Kesembilan Alqamah rahimahullah , salah seorang Shahabat Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu bercerita, “Aku berjalan bersama Abdullah bin Mas’ûd, kemudaian dia bertemu dengan Utsmân bin Affân Radhiyallahu anhu yang mengajak dia berbicara. Utsman Radhiyallahu anhu berkata pada Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu , Wahai Abu Abdirrahman! Maukah engkau kami nikahkan dengan seorang pemudi? Semoga dia bisa membangkitkan lagi memori-memori lamamu?’ Abdullâh bin Mas’ud Radhiyallahu anhu pun menanggapinya, Jika engkau mengatakan seperti itu, maka sesungguhnya Rasûlullâh pernah mengatakan kepada kamiيَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ , فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ , وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ , وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ , فَلْيَصُمْ , فَإِنَّ الصَّوْمَ لَهُ وِجَاءٌWahai para pemuda! Barangsiapa sudah mampu untuk menikah, maka hendaklah dia menikah! Karena menikah lebih menjaga pandangan dan lebih membentengi kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah dia berpuasa, sesungguhnya puasa itu adalah tameng bagi pelakunya [HR. Al-Bukhâri dan Muslim][9] Hadits Kesepuluh Dalam hadist Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam tentang dajjal diceritakan يَدْعُو رَجُلاً مُمْتَلِئاً شَبَاباً فَيَضْرِبُهُ بِالسَّيْفِ، فَيَقْطَعُهُ جِزْلَتَيْنِ رَمْيَةَ الغَرَضِ، ثُمَّ يَدْعُوهُ ، فَيُقْبِلُ ، وَيَتَهَلَّلُ وَجْهُهُ يَضْحَكُDajjal memanggil seorang laki-laki muda belia, kemudian dajjal menebas lehernya dengan pedang dan membelahnya menjadi dua, kemudian dajjal memanggilnya kembali, ia pun datang memanggut-manggutkan wajahnya seraya tertawa [HR. Muslim][10] Hadits Kesebelas Dari Mâlik bin al-Huairist Radhiyallahu anhu , dia berkataأَتَيْنَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ شَبَبَةٌ مُتَقَارِبُونَ فَأَقَمْنَا عِنْدَهُ عِشْرِينَ لَيْلَةً وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَفِيقًا فَلَمَّا ظَنَّ أَنَّا قَدْ اشْتَقْنَا أَهْلَنَا سَأَلَنَا عَمَّنْ تَرَكْنَا بَعْدَنَا فَأَخْبَرْنَاهُ فَقَالَ ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ فَأَقِيمُوا فِيهِمْ وَعَلِّمُوهُمْ وَمُرُوهُمْ وَذَكَرَ أَشْيَاءَ أَحْفَظُهَا أَوْ لَا أَحْفَظُهَا وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْKami mendatangi Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam dan kami adalah para pemuda yang hampir sebaya. Kami tinggal bersama Rasûlullâh selama 20 hari. Sungguh, Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam adalah orang yang penyayang. Ketika Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam melihat kami rindu kepada keluarga kami, Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam menanyakan kepada kami tentang keluarga yang kami tinggalkan, lalu kami mengabarkan kepada Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam tentang keluarga yang kami tinggal. Kemudian Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam bersada, Kembalilah kalian kepada keluarga kalian! dan tinggallah bersama mereka! Ajarilah mereka dan perintahkanlah mereka! dan Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan banyak hal, ada yang bisa saya hafal dan ada pula yang tidak bisa hafal. Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda Dan shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat! Dan apabila waktu shalat telah tiba, maka salah seorang diantara kalian hendaknya mengumandangkan adzan, dan yang mengimami kalian adalah orang yang paling tua diantara kalian [HR. Al-Bukhâri][11] Demikianlah beberapa hadits yang disebutkan lafazh syabâb didalamnya. Semoga bermanfaat.[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XVIII/1436H/2015M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079 ] _______ Footnote [1] Dikeluarkan oleh Imam Ahmad 4/151, dan at-Thabrani dalam kitab al-Kabîr 17/903, no 853, dan Abu Ya’la 3/288. Al-Haitsami mengatakan dalam kitab Majma’ Zawâid 10/273, “Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Ya’la, dan Thabrani, sanadnya hasan.” [2] Dikeluarkan oleh at-Tirmidzi, kitab al-Manâkib, Bab Manâkib al-Hasan dan al-Husain Radhiyallahu anhuma , no. 3768 [3] Dikeluarkan oleh Imam al-Bukhâri, dalam Kitab al-Adzân, no. 660, dan Muslim, kitab Zakât, no. 1031 [4] Dikeluarkan oleh Imam Muslim, Kitab al-Jannah wa shifat Na’îmihâ, no. 2837 [5] HR. Imam al-Bukhâri, no. 4679 [6] Dikeluarkan oleh Ibnu Mâjah, Kitab az-Zuhdi, no. 4261, dan Tirmizi, Kitab al-Janâiz, no. 983 [7] Imam Ahmad 1/390, 432 [8] Imam Ahmad 3/235 [9] Dikeluarkan oleh Imam al-Bukhâri, Kitab an-Nikâh, no. 5065, 5066, dan Muslim, kitab an-Nikâh, [10] Dikeluarkan oleh Imam Muslim, no. 2137 [11] Dikeluarkan oleh Imam al-Bukhâri, no. 631, dan Imam Muslim, no. 274 Home /A9. Wanita dan Keluarga.../Hadits-Hadits Yang Berkaitan Dengan...
Oleh Ahmad Zaki Arba Alquran dengan indahnya telah memberikan kisah teladan para pemuda gua ashabul kahfi yang terkenal kokoh iman dan teguh pendirian dalam memegang prinsip kebenaran. Allah SWT memujinya dalam ayat, yang artinya, "Kami kisahkan kepadamu Muhammad dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah para pemuda yang beriman kepada Tuhannya, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka" QS Al-Kahfi [18] 13. Teladan pemuda idaman juga telah dipertunjukkan oleh Nabi Ibrahim ketika masa remajanya. Seperti tertera di dalam kalam-Nya, artinya, "Mereka menjawab, 'Kami mendengar seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini, yang bernama Ibrahim" QS Al-Anbiya [21] 60. Rasulullah SAW memberikan jaminan keselamatan di hari akhirat kelak, antara lain, kepada pemuda yang menghabiskan masa mudanya untuk beribadah kepada Allah SWT, pemuda yang gemar melakukan aktivitas ibadah di masjid, dan pemuda yang sanggup menahan gejolak nafsunya manakala berhadapan dengan godaan syahwat perzinaan. Mengingat betapa besar sumber daya potensi sekaligus emosi yang dimiliki pemuda, maka sepantasnyalah segenap masyarakat membimbing mereka agar menjadi pemuda idaman yang mulia menurut pandangan Allah SWT. Caranya, antara lain, dengan melibatkan pemuda ke dalam berbagai aktivitas yang positif dan konstruktif, membina jiwa mereka secara rutin dengan siraman rohani, membentengi mereka dengan tausiyah agar tidak terjebak ke dalam perbuatan nista, zina, dan kejahatan, serta mengajari mereka dengan teladan kebaikan orang tua. Tentang pentingnya memperhatikan pemuda dalam rangka kaderisasi ini, disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam pesannya. "Aku pesankan agar kalian berbuat baik kepada para pemuda, karena sebenarnya hati mereka itu lembut. Allah telah mengutus aku dengan agama yang lurus dan penuh toleransi, lalu para pemuda bergabung memberikan dukungan kepadaku. Sementara para orang tua menentangku.'' Sahabat Ibnu Abbas pernah menyatakan, ''Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi melainkan pemuda. Dan seorang alim tidak diberi ilmu pengetahuan oleh Allah melainkan di waktu masa mudanya.'' Saatnya kita munculkan generasi muda idaman berkarakter ashabul kahfi, berakidah Ibrahim, pecinta sifat-sifat mulia para Nabi. Dengan demikian, para pemuda dan pemudi mempunyai kriteria yang jelas dalam mengidolakan mereka tak lagi membabi buta dalam menentukan seseorang yang akan ditiru dan diikuti tingkah lakunya. Karena pada hakikatnya di sisi Allah SWT mereka yang menjunjung nilai keimanan dan ketakwaan sajalah yang layak menjadi idaman setiap insan. sumber Pusat Data RepublikaBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
bait alfiyah tentang pemuda